Prm.Trdsnl

Pada zaman yang semakin maju seperti sekarang ini, permainan tradisional yang kita miliki khusunya lagi di tempat kelahiran penulis di Kecamatan kelua Kelurahan pulau sudah mulai terlupakan keberadaannya, anak-anak zaman sekarang lebih cenderung menggeluti permainan yang berbau tekhnologi, seperti Game Playstation, Internet dll.
Zaman Anak-anak sekarang sangat berbeda jauh sekali dengan zaman saya waktu kecil, pada waktu saya kecil dulu, jangankan nge internet yang bisa melihat keliling dunia dengan kotak persegi yang namanya Monitor, bisa nonton televisi hitam putih aza sudah girang bener.....!! apalagi nonton yang film kartun Unyil. hehe (sedikit flash back). selanjutnya akan penulis paparkan beberapa permainan tradisional yang penulis masih ingat semasa kecil dulu.


BE DAKU
Permainan ini sebenarnya penulis lupa cara mainnya secara detail, karena yang memainkan permainan ini kebanyakan adalah anak-anak perempuan, namun yang penulis ingat cara mainnya adalah pertama-tama dengan membagi sama rata biji yang ada dalam Daku ini, setelah itu bergantian dengan pasangan /musuh diseberang mengambil biji Daku yang ada dan memutarnya kesemua lubang, lubang siapa yang banyak mengumpulkan biji dialah pemenangnya.
Kebetulan dulu kakak penulis adalah seorang perempuan, jadi kakak lah yang suka main permainan ini bersama temannya, sedangkan penulis sendiri main perang-perangan bersama teman-teman sebaya dengan menggunakan senjata pistol-pistolan yang dirakit dari tumbuhan bamban, atau juga dengan bambu kecil yang pelurunya adalah kertas yang dibasahkan dengan air.


GASING KAYU
Biaya untuk memainkan permainan ini tergolong murah meriah, karena hanya butuh sedikit kayu, tali dan pisau, kita dapat memainkan  tapi sebelumnya kayu tadi dipahat dan dibentuk dulu membentuk bulat lonjong seperti pada gambar disamping.
Apabila sudah jadi, selanjutnya ambil tali yang sudah kita persiapkan, kemudian lilit kepalanya dengan beberapa kali putaran, semakin banyak putaran yang dibuat, maka semakin deras putaran gasing nantinya.
permainan ini sangat seru dimainkan rame-rame, kalau bermain sendiri akan sangat membosankan, siapa yang paling lama bertahan berputar dialah yang menang, atau bisa juga diadu putaran gasing dengan menghantamkan kedua gasing yang sedang berputar dengan lawan ataupun serempak rame-rame, siapa yang ambruk duluan, dialah yang kalah.
sekarang ini permainan gasing yang bisa dijumpai apabila anak-anak memainkannya adalah gasing berbentuk plastik atau besi yang banyak para pedagang mainan berjualannya dipasar,tapi ga papa lah!! semoga gasing kayu tetap bisa bertahan sampai kapanpun.


ENGRANG
Permainan engrang ini adalah permainan keseimbangan tubuh, untuk bisa memainkan permainan engrang ini butuh kesabaran dan proses yang cukup lama untuk melatih keseimbangan tubuh kita dalam menjinakkan Engrang ini, dan mampu berjalan diatasnya, bagi pemula ataupun yang belum pernah menaiki kayu yang diberi pijakan tinggi ini tentunya bisa dipastikan akan terjatuh dan tidak bisa berjalan diatasnya, bagi yang tekun mempelajari permainan ini, tidak menutup kemungkinan ia akan mampu menguasainya dalam hitungan hari. Semakin tinggi pijakan yang dibuat, maka tingkat kesulitannya pun semakin tinggi.
Dalam perakitan engrang ini bisa digunakan kayu-kayu bekas atau pun menggunakan bambu yang di potong-potong menjadi tongkat dan disusun  kemudian diberi paku untuk membentuk dan membuat engrangnya
Permainan engrang ini sudah jarang sekali dijumpai, Permainan ini mencuat keluar  apabila diadakannya lomba dalam menaikinya, siapa yang lebih cepat sampai finish dialah yang menang, tentunya dengan catatan tidak terjatuh saat menaikinya, lomba itu diadakan biasanya dalam memperingati hari kemerdekaan, ataupun menyambut hari-hari besar lainnya.


MAIN SINGKI / BALOGO
Permainan Singki atau lebih terkenal dengan balogo ini adalah permainan tradisional yang dimiliki suku banjar kalimantan selatan, permainan ini dulunya juga sering sekali dimainkan oleh para remaja di kota kelua, dalam permainan ini bentuk dari alat logonya bermacam-macam, ada yang berbentuk bulat, segitiga, bentuk layang-layang-layang, bentuk seperti bidawang dll. bahannya pun bermacam ragam, ada yang dari tempurung nyiur, kayu, batu dll.
Dalam permainan balogo ini sangat dipengaruhi oleh lantai nya yang licin, baik itu lantai semen ataupun tanah yang mulus, karena logo nya akan mudah meluncur di lantai yang tidak kasar saat didorong oleh penapaknya.
Permainan ini tidak bisa dilakukan tanpa penapaknya, penapak yaitu sebuah tongkat yang digunakan untuk mendorong logonya, logo siapa yang paling banyak merobohkan logo musuh yang dipasang, maka dialah pemenangnya. permainan balogo ini bisa dimainkan satu lawan satu ataupun secara beregu,
waktu penulis masih kecil permainan ini masih sering dilihat dan dimainkan para remaja  kota kelua, tapi setelah penulis menginjak remaja tahun 1994 an keatas, permainan ini sudah berangsur-angsur hilang.


MAIN SUNGKIT
Permainan sungkit ini dimainkan menggunakan dua buah tongkat / stik yang biasanya terbuat dari kayu, Tongkat ini ada yang panjang dan ada yang pendek (tongkat yang panjang untuk memukul yang pendek), dalam permainan ini tongkat-tongkat tadi membutuhkan lubang berbentuk ovale yang digali di tanah, tongkat yang pendek ditaruh dilubang dan tongkat yang panjang untuk dijadikan penyungkit agar tongkat yang pendek dapat terlempar sejauh-jauhnya.
Permainan ini dapat dimainkan  secara individu satu lawan satu ataupun beregu, dalam permainan ini siapa yang paling cepat mencapai nilai poin 1000, dialah pemenangnya.
Dalam permainan ini ada tiga tahap babak permainan, apabila grup yang satu memukul, maka grup yang lainnya menjaga-jaga tongkat pendek agar dapat ditangkap, adapun tahap-tahap babak yang dimainkan adalah, pertama : babak menyungkit tongkat pendek di tanah, kedua : babak memukul tongkat pendek di udara, dan yang terakhir : Memukul ujung tongkat pendek dalam lubang, setelah tongkat pendek melambung di udara, baru dipukul sejauh-jauhnya, atau yang biasa disebut dulunya kapala haruan.
Semakin tinggi babak yang dimainkan, semakin tinggi pula nilai poin yang didapat apabila sang lawan mendapatkan tongkat pendek yang melayang di udara.


CUK - CUK BIMBI
"cuk...cuk... bimbi... bimbiku dalam sarunai, silacuk takulibi, muhanya nang kaya panai, saginci liyu-liyu........ sagincu liyu-liyu  saginci liyu-liyu......."
kata petik miring diatas adalah sebuah lagu yang biasa dilantunkan ketika permainan cuk-cuk bimbi dimainkan. permainan ini tergolong mudah sekali untuk dimainkan, karena tak perlu mengeluarkan uang untuk memainkannya, cukup dengan beberapa anak kecil dan satu gulungan kertas atau benda kecil lainnya, kemudian anak yang kena giliran pertama mengambil posisi telungkup seperti sujud dan yang lain menengedahkan tangan diatas punggungnya sambil bernyanyi seperti lagu diatas, gulungan kertas kecil diputar-putar pada semua tangan dan pada akhir lagu  diletakkann pada tangan yang terakhir, selanjutnya yang  jadi tadi tadi menebak siapa yang memegang kertas, apabila salah maka dilakukan lagi sampai betul tebakannya.


AMPAR - AMPAR PISANG
Permainan ini juga memiliki lagu dalam memainkannya, permainan ampar-ampar pisang ini dimainkan dengan cara menyusun dengan rapi kaki-kaki anak kecil, menyusun kakinya  bisa dilakukan dengan duduk dilantai sambil membentangkan kaki, ataupun juga duduk didepan teras rumah (batis bahunjur di watun). kemudian selanjutnya ada salah seorang anak yang memandu permainan dengan menyanyikan lagu ampar-ampar pisang sambil bergantian menyentuh kaki semua anak.
Adapun lagu dari ampar-ampar pisang yang dinyanyikan adalah sebagai berikut :
Ampar-ampar pisang, pisangku balum masak,{ masak sabigi dihurung bari-bari 2x}. Manggaripuk-manggaripuk, patah kayu bingkuk, { bingkuk dimakan api, apinya cancurupan 2x}. Siapa batis kutung dikitib Bidawang, siapa gigi rumpung makan gula habang.
dan kaki yang terakhir disentuh apabila lagu habis, maka kaki itulah yang dilipat atau kaki yang tidak diikutkan dalam nyanyian berikutnya sampai semua kaki habis, dan kaki yang tersisa itulah pemenangnya, sungguh menggembirakan dunia anak-anak.


BATANGGUHAN BAKALUBUN TAPIH
Dalam permainan ini, sesuai judulnya yaitu bakalubun tapih maka permainan ini pun menggunakan tapih (sarung). Bakalubun artinya bersembunyi, jadi bakalubun tapih dapat diartikan bersembunyi dalam sarung.
Permainan ini biasanya dilakukan dalam rumah dan pada malam hari, dari beberapa anak yang bermain, anak yang kena giliran jaga akan memejamkan mata, sedangkan anak yang lainnya bersembunyi/menyembunyikan seluruh tubuhnya kedalam sarung yang masing-masing mereka miliki sendiri. Setelah diberi aba-aba selesai, anak yang kena giliran jaga tadi meraba-raba setiap sarung teman-temannya yang ada yang terbungkus rapi tanpa kelihatan wajah dan tubuh mereka, setelah selesai meraba semua sarungnya, anak yang jaga tadi menebak salah satu sarung dan menyebutkan nama orangnya dalam sarung tersebut, setelah itu semua teman yang ada dalam sarung serempak keluar. Apabila benar, maka selanjutnya yang kena giliran jaga adalah orang yang benar kena tebak tadi. dan apabila salah, akan diulang kembali sampai tebakannya betul.
Dalam satu kali tebakan /satu kali putaran permainan, sarungnya dapat ditukar-tukar  antara satu dengan teman lainnya, agar si penebak sulit menentukan dan terkecoh dengan orang didalamnya.


Masih banyak sekali permainan tradisional lainnya, berikut ini penulis akan mencoba mengingat permainan tradisional lainnya namun masih lumayan rame dipakai dan dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang.
  1. Bapatakan
  2. Basasahan / Bebukahan
  3. Bakaliyangan
  4. Baladuman paring
  5. Main gambar
  6. Main kalikir
  7. Bapidak Bigipara
  8. Main Baparit banang
  9. Main Ingkaan
  10. Main galang gatah
  11. Batatangguhan
  12. Balaladangan
  13. dll.

7 komentar:

Terimakasih gasan kakawanan nang sempat manyawatakan maisi komentar nya disini